Dosen : H. Subali M. Sidiq, M.M.
Memberi sesuatu harus yang baik.
Al Qur’an Surat Al An’am ayat 160 :
160. Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan Barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka Dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
Al Qur’an Surat Ali Imron ayat 92 :
92. kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 261 :
261. perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
Pengertian Wirausaha lebih luas dari pada wiraswasta. Wiraswata biasanya orang yang tidak punya pekerjaan tetap, tidak punya kantor sehingga ia membuka suatu usaha, sedangka wirausaha adalah orang yang disamping mempunyai pekerjaan tetap ia membuka usaha lainnya.
Ciri-ciri Wirausaha adalah :
- Kreatif : kemampuan mengembangkan ide-ide baru untuk memecahkan masalah dan menemukan peluang.
- Inovatif : kemampuan mengimplementasikan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan mencari peluang.
Jiwa dan sikap wirausaha: (ciri-ciri)
1. Penuh percaya diri
Indikatornya : Optimis, disiplin, penuh keyakinan, komitmen dan bertanggungjawab.
2. Memiliki inisiatif
Indikatornya : Penuh energi, cekatan, taktis, selalu ada yang dikerjakan.
3. Memiliki motif untuk berprestasi.
Indikatornya : oerientasi pada hasil dan wawasan ke depan
Hadist Nabi “Hari ini harus labih baik daripada kemarin”, “ Ajari anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda”.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan
Indikatornya : berani tampil beda, tangguh dan dapat dipercaya
5. Berani ambil risiko, penuh perhitungan dan menyukai tantangan
Manfaat Wirausaha:
1. Mengurangi jumlah pengangguran;
2. Berusaha berarti membuka lapangan kerja baru;
3. Penggerak pembangunan (Produksi, distribusi, pemasaran barang dan jasa)
4. Menjadi contoh bagi orang lain (Sifat Siddiq, amanah, fathonah, dan tabligh)
5. Mendidik karyawan agar bias berusaha secara mandiri, jujur dan tekun (bias bisnis sendiri kedepan)
Adhocracy :
Wirausana bersaing secara rutin, mereka tidak terorganisasi dalam birokrasi. Pekerjaannya adalah spesialis, sedikit ikatan komando, tidak ada struktur organsasi yang jelas, pengambilan keputusan secara desentralisasi, budaya kerja tinggi, saling percaya, penuh keyakinan, pekerjaan dilaksanakan secara efektif dan efisien (Schoell tahun 1993)
Proses Kewirausahaan :
Innovation => Triggering Event ( Pemicu) => Implementation (Pelaksanaan) => Growth (Pertumbuhan)
Inovasi : Keinginan untuk berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, ditunjang oleh pendidikan dan pengalaman. Faktor lingkungan yang mendorong adanya inovasi misalnya adanya peluang dan pengalaman untuk terjun di bidang bisnis penjualan voucher telepon.
Empiris : pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan panca indra.
Pemicu : beberapa pemicu yang memaksa orang untuk wirausaha yaitu factor personal dan factor lingkungan.
1. Faktor personal :
a. Tidak puas dengan pekerjaan yang sekarang;
b. Dorongan karena faktor usia;
c. Keberanian menanggung risiko;
d. Kena PHK;
e. Mempunyai minat tinggi untuk wirausaha.
2. Faktor lingkungan
a. Adanya persaingan dalam kehidupan;
b. Adanya sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan. Misalnya memperoleh warisan, memiliki modal, memiliki tempat usaha yang strategis;
c. Telah mengikuti pelatihan/training bisnis;
d. Kebijakan pemerintah.
3. Faktor Sosiologi
a. Banyak relasi dengan orang lain;
b. Punya tim works yang bias diajak kerja sama;
c. Adanya dorongan orang tua/orang lain untuk berbisnis;
d. Pengalaman dalam berbisnis sebelumnya; dan
e. Produk/jasa yang akan dijual diminati pasar.
Implementation
Faktor personal :
a. Seorang Wira Usaha yang sudah siap mental secara total;
b. Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan/pembantu utama;
c. Adanya komitmen tinggi terhadap bisnis; dan
d. Adanya visi (pandangan jauh kedepan untuk mencapai cita-cita) dan misi.
Pertumbuhan
Pertumbuhan didorong oleh factor:
1. Adanya tim works yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dapat dilaksanakan secara produktif;
2. Adanya strategi yang baik;
3. Adanya budaya perusahaan yang sudah terbentuk dan diikuti/dipatuhi dengan penuh tanggung jawab oleh seluruh karyawan;
4. Adanya produk yang dibanggakan/keistimewaan yang dimiliki misalnya kualitas produk/jasa, manajemen, SDM dsb ( Alfamart, Indomart, Carrefour, Sogo).
Faktor lingkungan yang mendorong implementasi dan pertumbuhan bisnis;
1. Adanya persaingan sehat yang menguntungkan:
- Market Leader : pemimpin pasar dimana merk/produk yang dijual sudah melekat di hati konsumen(cinta mati), HP : Nokia, Mobil : Toyota Kijang;
- Market Challenger : penantang pasar yang menunggu kesempatan mengatasi leader misalnya Mie Sedaap menantang Indomie, Yamaha menantang Honda;
- Market Follower : ikut-ikutan karena modal terbatas, merk belum terkenal (merk air mineral, Alamo, Club, Aquase)
- Market Nicher : menjual merk/produk pada selah pasar yang belum terisi oleh market a,b,c (sepatu dari limbah garmen, pelopo risk, pemenang remaja berprestasi dari buyer Indonesia, sepatu dipasarkan di mancanegara)
2. Adanya konsumen dan pemasok barang dan jasa yang belum kontinyu;
3. Adanya kemudahan fasilitas kredit dari bank;
4. Adanya kebijakan pemerintah misalnya ekspor produk tertentu yang membuka lapangan pekerjaan (missal ukiran jepara)
Konsep 10 D dari Bygate
Beberapa karakteristik dari wira usahawan yang memiliki sifat-sifat :
1. Dream : visi tentang masa depan bsik pribadi maupun bisnis dan adanya kemampuan untuk mewujudkannya.
2. Decisiveness : kemampuan membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan, hal ini adalah factor kunci dalam kesuksesan bisnis.
3. Doers : tidak menunda-nunda kesempaan yang ada. Keputusan yang diambil segera dilaksanakan secepat mungkin.
4. Determination : Rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun menghadapi rintangan yang sulit.
5. Dedication : bekerja tidak kenal lelah, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnis.
6. Devotion : mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal ini mendorong untuk mencapai keberhasilan yang efektif.
7. Details : Sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usaha.
8. Destiny : bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai, bebas dan tidak tergantung kepada orang lain.
9. Dollars : Motivasi utama bukanlah uang, tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnis. Jika mereka sukses, maka mereka pantas mendapat laba.
10. Distribute : bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaanya yang mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
Profil Wirausaha (19/11/2009)
Roopke (1995:5) mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan peran sbb :
1. Wirausaha rutin, yaitu wirausaha yang dalam melakukan kegiatannya cenderung fokus pada pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Wirausaha ini berusaha menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Wirausaha rutin dibayar dalam bentuk gaji. Misalnya : Pegawai, manajer perusahaan.
2. Wirausaha Arbritase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan dan pemanfaatan situasi. Kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan beli.
Contoh : penjual hewan untuk qurban (sapi dan kambing) pada saat hari raya idul adha.
3. Wirausaha Inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide dan kreasi baru yang berbeda. Ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, pasar baru dan sumber pengadaan.
Contoh : Produk exclusive dai Sogo, Facebook.
Zimmerer (1996) mengelompokkan profil wirausaha sbb :
1. Part-time entrepreneur, yaitu wirausaha yang hanya setengah waktu melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatausahanya hanya bersifat sampingan.
Contoh : Mahasiswa kerja sebagai pramusaji di restoran, guru les privat.
2. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggal.
Contoh : Toko online, home industry.
3. Family-owned business, yaitu usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun temurun.
Contoh : Bakrie, MT Kalla, Bimantara.
4. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-sama
Contoh : CV. Comanditaire ( partner pasif), Complementer ( partner aktif)
Fungsi Makro dan Mikro
- Fungsi makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekenomian suatu bangsa. Wirausaha berhasil menciptakan lapangan kerja dann mendorong pertumbuhan ekonomi.
Secara kualitatif peranan wirausaha adalah :
- Memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usahanya (pemasok, produksi, penyalur dan pemasaran);
- Meningkatkan efisiensi ekonomi (penyerapan sumber daya)
- Sarana pendistribusian pendapatan nasional.
- Fungsi mikro wirausaha adalah menanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Marzuki Usman (1977) wirausaha punya 2 peran :
- Sebagai penemu, berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi baru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru;
- Sebagai perencana, wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan, ide-ide dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.
Etika : Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan
Kode Etik adalah aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Kode etik profesi adalah suatu aturan yang dibuat oleh kelompok profesi tertentu, berlaku dan member sanksi bagi kelompok tersebut.
Kisi-kisi :
1. Ciri-ciri Wira Usaha
2. Konsep 10D
3. Beda Wirausaha dan Wiraswasta
4. Kenapa pemerintah harus wira usaha
5. Kepribadian yang produktif (Utility of Place, Time, Form dan Ownership)
6. Pengaruh motivasi terhadap produktivitas
7. Market Leader, Nicher, Follower, Challenger.
8. Etika
9. Teori Motivasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar